Mendiktisaintek Dorong Pengembangan Semikonduktor dan Artificial Intelligent (AI) sebagai Penggerak Teknologi Masa Depan
Jakarta – Dalam rangka menggali lebih dalam peran semikonduktor dan Artificial Intelligent (AI) sebagai penggerak revolusi teknologi masa depan menuju Indonesia emas, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro hadir dalam seminar yang di gelar oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) di Perpustakaan Nasional, DKI Jakarta pada Rabu (15/1).
Sebuah inovasi tercipta sering kali berbasis dari apa yang para peneliti kuasai. Menteri Satryo mengajak para ahli untuk beranjak dari permasalahan yang ada dan mencari solusi untuk permasalahan tersebut, sehingga hasilnya berdampak langsung kepada masyarakat.
“Inovasi harus mengacu pada paradigma transformasi. Jadi, fokus riset berbasis masalah. Kita berangkat dengan masalah dulu,” ujar Satryo.
Indonesia saat ini sedang berupaya keluar dari middle income trap. Dari hasil pengamatan, banyak kalangan di Indonesia yang masih memiliki produktivitas yang rendah.
“Kalau tidak di-handle dengan baik, kita mendapatkan musibahnya daripada manfaatnya. Terkait dengan delapan misi Presiden dan Wakil Presiden, yaitu Asta Cita, Ada tiga misi yang Kemdiktisaintek emban,” ujarnya.
Tiga misi tersebut adalah memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru; memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas; serta melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.
Menteri Satryo menyampaikan dari RPJMN 2025-2029 dan Asta Cita yang telah digariskan pemerintah, ada pula rumusan dari Kementerian Investasi terkait sembilan sektor investasi prioritas. Semikonduktor termasuk di dalamnya. Semikonduktor di Indonesia berpeluang besar, karena bahan bakunya tersedia di tanah air, seperti silika, lembaga, bauksit, dan emas.
“Kita punya pasir kuarsa SiO2, dan itu ada 27 miliar ton, serta cadangan 330 juta ton yang tersebar di 23 provinsi. Kemudian pasir kuarsa dapat diolah menjadi silikon sebagai bahan utama chip semikonduktor. Semikonduktor, istilahnya merupakan minyak bumi baru dengan nilai pasar USD 592 miliar,” ungkapnya.
Namun, menurutnya terdapat tantangan lain, yaitu SDM yang terbatas, teknologi, dan infrastruktur yang kurang memadai.
“Kita bisa siapkan dengan regulasi. Kita siapkan bina talenta, kita develop talenta untuk AI dan semikonduktor, tambahkan riset dan pengembangan, itu harus. Kita punya industri yang deep tech, high edit value, dan kita juga hilirisasi, itu juga penting,” terang Satryo.
Mendiktisaintek juga menegaskan isu terkait ketahanan pangan, ekonomi hijau, kreatif, digitalisasi, kesehatan, visualisasi bisa diselesaikan dengan memanfaatkan AI dan semikonduktor, serta revolusi teknologi masa depan berbasis riset, sehingga menopang pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.
“Ke depan, sebetulnya perindustrian sudah mengantisipasi dengan diperkenalkannya TKDN bukan hanya hardware. Tidak ada komputer tanpa software and there is no software without computers,” ujar Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto.
Menko Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia memiliki target pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Bila dilihat dari kontribusi ekonomi digital, diperkirakan 9% dari PDB Indonesia di tahun 2024. Ia berharap dapat meningkatkan kontribusi ini menjadi 13% di tahun 2030 dan mendekati 20% di 2045.
“Kalau dari pabrik langsung ke konsumen untuk fast moving consumer goods. Dengan adanya digitalisasi, sangat dimungkinkan. Dan ini cost delivery mulai dari pabrik sampai ke consumer akan menjadi dekat,” ungkapnya.
Ketua AIPI, Daniel Murdiyarsopun berharap seminar semacam ini bisa terus difasilitasi oleh AIPI yang memang menempatkan diri sebagai wadah, di mana semua stakeholder yang terkait dengan ilmu pengetahuan bisa berdialog dan mencari solusi terhadap berbagai persoalan masyarakat.
Humas
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
#DiktisaintekSigapMelayani
#Pentingsaintek