close

Profesor ITS Kembangkan Alat untuk Hindari Kegagalan Rekayasa Perangkat Lunak

Prof Daniel Oranova Siahaan SKom MSc PD Eng saat memaparkan analisis perangkat lunak dalam orasi ilmiah sidang pengukuhannya

Kampus ITS, ITS News – Pada era teknologi yang terus berkembang, perangkat lunak telah menjadi komponen kritis yang tak terpisahkan dalam lini kehidupan manusia. Berangkat dari hal tersebut, profesor Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Daniel Oranova Siahaan SKom MSc PD Eng dengan bangga mengembangkan metode dan alat baru dalam analisis artefak rekayasa perangkat lunak.

Guru besar ke-158 ITS yang baru dikukuhkan ini menuturkan bahwa rekayasa perangkat lunak telah menjadi pendekatan utama dalam membangun dan mengoperasikan perangkat lunak secara efisien dan efektif. Semakin kompleksnya penggunaan perangkat lunak menuntut adanya pendekatan ilmiah dan terukur dalam membangun, mengoperasikan, dan merawatnya. “Survei menunjukkan bahwa hampir 70 persen proyek pengembangan perangkat lunak di AS (Amerika Serikat, red) dianggap mengalami kegagalan,” paparnya.

Lebih lanjut, lelaki asal Palembang ini menjelaskan bahwa permasalahan utama yang muncul adalah bagaimana menerapkan analisis artefak rekayasa perangkat lunak secara efektif untuk mengidentifikasi potensi cacat, meningkatkan keterkaitan antar artefak, dan memastikan kualitas produk. Oleh karena itu, Daniel terus melakukan beberapa penelitian.

Baca Juga :  Kick Off PMM IV, Rektor Undana Ajak Mahasiswa jadi Inspirator dalam Merajut Keberagaman
Proses dan area pengetahuan dalam bidang rekayasa perangkat lunak yang menjadi bahasan analisis Prof Daniel Oranova Siahaan SKom MSc PD Eng

Metode inovatif yang diusulkan oleh Daniel adalah UStrack (User Story Tracker) yang memungkinkan ekstraksi user story dari berita daring. User story adalah bentuk spesifikasi kebutuhan perangkat lunak yang sangat penting dalam metodologi pengembangan berbasis Agile. Metode UStrack memanfaatkan teknologi pemrosesan bahasa alamiah dan memungkinkan pengembang untuk menemukan kebutuhan fungsional dan non-fungsional dari sistem dalam suatu proyek perangkat lunak, bahkan dengan keterbatasan sumber data.

Tidak berhenti di situ, sang profesor juga mengembangkan MultiPhiLDA, sebuah metode baru yang mampu mengidentifikasi kebutuhan yang tidak relevan pada Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL). Metode ini menggunakan pendekatan pemeringkatan yang canggih berdasarkan nilai Angle-Based Outlier Factor (ABOF) untuk memisahkan pernyataan kebutuhan yang tidak relevan dari populasi SKPL secara keseluruhan.

Di bidang pendidikan, penelitian terkait bidang analisis artefak perangkat lunak juga berperan penting. Daniel telah mengembangkan solusi yang membantu pengembang e-learning untuk membangun sistem penilaian otomatis untuk jenis pertanyaan yang menerima rancangan teknis, terutama dalam hal artefak perancangan perangkat lunak. “Hal ini menjadi terobosan penting dalam pembelajaran daring, karena dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi penilaian siswa,” ujar Kepala Pusat Publikasi Ilmiah ITS tersebut.

Baca Juga :  Bantu Siapkan Internasionalisasi, ITS Teken MoU dengan Enam Perguruan Tinggi Mitra

Melanjutkan penelitiannya, penerapan metode pengukuran similaritas antar artefak perangkat lunak juga menjadi terobosan signifikan dari Daniel. Dengan mempertimbangkan keserupaan struktural dan semantik dalam berbagai jenis diagram UML (Unified Modeling Language), metode ini memungkinkan penilaian otomatis yang sangat berguna bagi pengembangan perangkat lunak.

Ketua Dewan Profesor ITS Prof Dr Ir Imam Robandi MT (kiri) saat memberikan serifikat pasca mengukuhkan Prof Daniel Oranova Siahaan SKom MSc PD Eng sebagai Profesor ke-158 ITS

Melalui analisis yang telah dilakukan, Daniel mengaku sering dihadapkan dengan sejumlah tantangan dan permasalahan dalam penelitiannya ini. Seperti keterbatasan dataset penelitian yang rahasia dan terbatas, kesulitan dalam akuisisi data proyek perangkat lunak, sifat domain-dependent dalam penelitian, serta keterbatasan pustaka. Namun, di balik tantangan tersebut, Daniel melihat peluang besar untuk mengembangkan dataset pengujian dan menciptakan inovasi yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat dan industri.

Terakhir, juri Gemastik ini menambahkan, analisis yang dilakukannya dapat mendorong peningkatan produktivitas, efisiensi biaya, dan membuka peluang bisnis baru yang berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi. Terlebih, dengan kemajuan metode dan teknik baru, penelitian ini turut berkontribusi pada pengembangan materi-materi pendidikan di bidang rekayasa perangkat lunak. “Hal ini akan mendukung perkembangan SDM dalam menghadapi era digital yang terus berkembang,” pungkasnya. (HUMAS ITS)