close

Mahasiswa UGM Produksi Alat Medis Permudah Proses Operasi Pada Kucing

Sekelompok mahasiswa UGM berhasil menciptakan sebuah alat medis untuk mempermudah para dokter hewan dalam melakukan operasi ovariohysterectomy atau sterilisasi pada kucing. Sekelompok mahasiswa tersebut terdiri dari Lintang Fathonasyifa, Naura Ajeng Pratiwi, Khairunnisa Aqillah, Muhammad Wildan Nasir yang berasal dari program studi Kedokteran Hewan, dan Ilham Ali Hasani dari program studi Teknik Mesin. Dengan dibimbing oleh drh. Aria Ika Septana, dosen dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM, mereka berhasil memproduksi dan memasarkan alat medis bernama “Fixa-21”. 

Karya cipta mereka yang telah dipasarkan tersebut diketahui masuk dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Kewirausahaan yang sebelumnya mendapatkan pendanaan penuh dari Kemdikbud Ristek tahun 2021 ini. Fixa-21 pun diketahui lolos untuk berlaga dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) yang dilaksanakan secara daring tanggal 25-29 Oktober tahun 2021. 

Baca Juga :  ITS Buka Dua Prodi Baru Jalur Mandiri, Salah Satunya Pertama di Indonesia

“Latar belakang PKM ini sebenarnya karena selama ini kami melihat dokter hewan masih menggunakan tali di meja operasi untuk mengikat kaki kucingnya sebelum melakukan tindakan operasi. Itu kan ribet ya, dan bikin cedera juga pada kucingnya kadang-kadang, nah diharapkan dengan menggunakan alat kami ini, dokter hewan akan lebih mudah dan aman saat memposisikan tubuh kucing sebelum operasi,”papar Lintang, Sabtu (23/10).

Fixa-021 diketahui telah dipasarkan melalui media sosial dan beberapa distributor alat kesehatan. Selain itu, Fixa-021 pun juga telah mempunyai beberapa reseller yang dikenal dengan panggilan ‘partner fixanimal’. Partner Fixanimal ini sejauh ini terdiri dari para mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan yang berada di Indonesia dan Malaysia 

Baca Juga :  Ditjen Diktiristek Apresiasi Vaksin Inavac

 “Sampai sekarang kita masih menjual produk di online melalui instagram @fixanimal, sempat juga kemarin kita tawarkan ke beberapa distributor, instansi kesehatan hewan, dan beberapa klinik, Alhamdulillah-nya ada beberapa dokter hewan juga yang sudah pakai,”pungkas Lintang.