close

USK Lepas 1359 Mahasiswa Mengajar MBKM Unggul di Dua Kabupaten/Kota

Banda Aceh,kabardaily.com – Universitas Syiah Kuala (USK) melalui Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) menyerahkan 1359 mahasiswa untuk mengajar di dua kabupaten/kota; Aceh Besar dan Banda Aceh. Pelepasan tersebut berlangsung di Auditorium FKIP. (Banda Aceh, 9 Agustus 2022).

Dekan FKIP USK, Dr. Drs. Syamsulrizal, M.Kes mengatakan, kehadiran mahasiswa tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang digagas Kemendikbud. Dari 8 program yang ada, salah satunya ialah Kampus Mengajar.

“Kehadiran kita dalam rangka melepas mahasiswa FKIP untuk melaksanakan turunan dari MBKM nasional, dalam hal ini USK menjalankan program mandiri, yaitu kampus mengajar MBKM USK Unggul. Ini adalah program mandiri dengan sumber dana USK sendiri yang berada di bawah LP3M,” jelas Syamsulrizal.

Seribuan mahasiswa tersebut, secara teknis akan ditempatkan di sekolah berjenjang. Mulai dari PAUD dengan jumlah 20 sekolah, SD 50 sekolah, SMP 30 sekolah, SMA 17 sekolah dan SMK 5 sekolah. Program MBKM USK Unggul tersebut, melibatkan 121 pembina.

“Mereka akan berada di lokasi dari tanggal 8 Agustus-15 November 2022. Belajar dan berproses bersama guru itu dari senin sampai kamis. Sesuai dengan SOP yang kami rancang. Sedangkan hari jumat dan sabtu, melaksanakan kegiatan akademik lainnya,” tutur Dekan FKIP USK.

Di saat yang sama, pihaknya membuka diri berkolaborasi dengan semua pihak untuk memperbaiki pendidikan Aceh menjadi lebih baik. Menurutnya, salah satu persoalan pendidikan Aceh adalah kekurangan tenaga pendidik di daerah terpencil.

Baca Juga :  ITS Raih Peringkat I KMI Expo 2022

“FKIP USK siap mengirimkan alumni terbaiknya, yang masih panas ilmunya. Akan kami data, lalu tinggal kami berikan kepada Kadis Pendidikan untuk ditempatkan sesuai kebutuhan,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepada Dinas Pendidikan Aceh, Drs. Alhudri, MM mengatakan sepandangan dan siap berkolaborasi. Program mengajar MBKM USK Unggul sejalan dengan cita-cita Dinas Pendidikan Aceh, untuk mencerdaskan anak bangsa.

“Tolong datakan yang punya IP bagus, yang terbaik. Kalau mereka mau ke kepulauan, hari itu juga saya tandatangani SK kontrak,” ucap Alhudri.

Ia mengatakan, selama kepemimpinannya, Dinas Pendidikan Aceh lebih fokus peningkatan mutu guru, dan mengurangi pembagunan fisik. Menurutnya, untuk meningkatkan kualitas pendidikan Aceh, butuh kebersamaan semua pihak untuk melihat persoalan secara kompleks.

Baca Juga :  Alumnus IPB University Bedah Strategi Kuasai Bisnis dengan Digital Marketing

Sementara itu, Wakil Rektor I USK, Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si berpesan, agar mahasiswa yang menjalankan program ini bisa beradaptasi dengan baik, dan mampu mengubah tiga ‘tas’. Pertama, kapasitas. Kedua, kreatifitas dan ketiga, integritas. Yang tak kalah penting, bagaimana memberikan nilai keteladanan, sopan santun dan kedisiplinan.

“Kegiatan ini bermanfaat dalam meningkatkan kapasitas lulusan, juga bermanfaat bagi pemerintah daerah dalam menanggulangi persoalan pendidikan. Di saat yang sama, para siswa ikut merasakan dampak positifnya,” beber WR I USK