Wakil Rektor 1 UNRIKA Bagikan Tips Menulis Buku dalam Kopi Darat SEVIMA

BATAM (06/04) – Buku punya peran penting di dunia pendidikan sebagai jendela dunia. Namun sayang, tak sedikit dosen yang masih belum menulis buku. Entah karena belum mahir, kesibukan, atau alasan lainnya.
Menghadapi kesulitan tersebut, 750 Dosen dan Pimpinan Universitas se-Kepulauan Riau yang tergabung dalam Komunitas SEVIMA, mengadakan Kopi Darat Virtual melalui Zoom pada Selasa (06/04) siang. Menghadirkan rekan sejawat yaitu Dr. Suryo Hartanto, M.Pd.T selaku Wakil Rektor Universitas Riau Kepulauan dan juga Juara Dosen Berprestasi se-Sumatera (LLDIKTI Wilayah 10), diskusi ini menelurkan empat langkah jitu menulis.
“Tips menulis buku, kita sepakati ada empat hal. Antara lain: 1) menggali potensi diri, 2) mengenali jenis buku, 3) mengerti sistematika penulisan, dan 4)menjaga standar kelayakan buku,” ungkap Suryo dalam Kopi Darat Virtual Komunitas SEVIMA Provinsi Kepulauan Riau.
*1) Menggali Potensi Diri*
Dalam diskusi ini, Dr. Suryo Hartanto, M.Pd.T. mengungkapkan bahwa menulis sebuah buku tidaklah sulit. Menulis buku merupakan suatu hal yang sangat mudah untuk dilakukan. Tak dipungkiri, bahwa menulis sebuah buku juga bisa menjadi suatu mata pencaharian bagi seorang penulis. 
Sayangnya, masih banyak orang yang belum mengerti cara mudah menulis buku ajar ataupun buku referensi dengan tepat. Untuk itu, Dr. Suryo memberikan tips jitu yang bisa dilakukan saat menulis sebuah buku, terutama dalam menulis sebuah buku ajar.  
Oleh karena itu, menggali potensi diri jadi tips yang pertama dan paling utama menurut Suryo. Setiap menulis buku, seorang penulis harus menggali potensi diri mereka. Menulis bukanlah sebuah bakat dari lahir. Namun, menulis merupakan suatu proses dan latihan agar bisa menciptakan suatu karya tulis yang spektakuler. Maka, Dr. Suryo menyarankan agar seorang penulis harus terus melatih diri mereka dengan menggali bidang minat yang dikuasai.  
“Menulis buku merupakan suatu proses belajar. Penulis tak akan bisa menjadi hebat jika tidak menggali potensi diri mereka dan terus berlatih. Agar bisa sukses dalam menulis, seorang penulis wajib menggali bidang minat yang dikuasai serta terus menanamkan pikiran positif di dalam diri mereka,” ungkapnya. 
*2) Mengenali Jenis Buku*
Dr. Suryo juga menegaskan bahwa sebagai seorang pengajar dan penulis, Dosen wajib mengetahui dan mengenali jenis buku yang akan ditulis. Dengan mengenal jenis buku, maka gaya tulisan bisa disesuaikan.
Terdapat dua jenis buku yang biasa ditulis oleh seorang dosen, yaitu buku ajar dan buku teks. Buku ajar disusun sebagai bahan ajar yang ditujukan kepada para mahasiswa. Sementara buku teks digunakan sebagai salah sumber informasi dan referensi berdasarkan bidang ilmu tertentu. 
“Jadi kalau dosen membutuhkan buku untuk pembelajaran di kelas, maka formatnya buku ajar dan buku teks. Sedangkan kalau ingin bukunya dibaca masyarakat luas, ya format buku populer seperti biasa kita temukan di novel-novel,” ungkap Suryo.
*3) Mengerti Sistematika Penulisan*
Menurut Dr. Suryo, seorang penulis juga diwajibkan untuk memahami sistematika penulisan buku. Ini sangatlah penting, agar materi di dalam buku tersebut tersampaikan dengan baik kepada para pembaca. Bila hal ini diterapkan dengan baik, maka akan mencapai capaian pembelajaran pada suatu mata kuliah. 
Inilah yang dimaksud dengan tips ketiga, yaitu mengerti sistematika penulisan. Dengan menulis secara runtut, tak mustahil pembaca dapat memahami suatu topik yang mana pembaca tersebut tidak mengetahui topik tersebut sebelumnya.
“Ambil contoh topik tentang COVID-19. Kita semua bisa memahami pandemi ini, walaupun bukan orang kesehatan, bisa ikut membaca artikel tentang COVID-19, dan akhirnya ikut menjaga protokol kesehatan. Ini tidak lepas dari kemampuan para ahli kesehatan untuk menulis secara sistematis dan bisa dipahami audiens luas,” lanjut Suryo.
*4) Menjaga Standar Kelayakan*
Dalam proses pembuatan buku, seorang penulis juga harus memahami standar kelayakan buku. Standar kelayakan buku ini harus disesuaikan dengan kaidah-kaidah yang sudah ditentukan, mulai dari ketentuan daftar pustaka hingga hak cipta. 
“Jadi jangan sampai plagiat, dan terus pertahankan pondasi diri dengan cara: menguatkan niat, tak takut untuk memulai menulis, tak takut salah, dan memilih penerbit yang kompeten dan kredibel. Jika seorang penulis memiliki empat pondasi ini, bisa dipastikan mereka akan sukses dalam menciptakan suatu karya dan standarnya tetap terjaga,” ujar Suryo.
*Empat Tips yang Mudah Diaplikasikan*
Kopi Darat Virtual ini merupakan ajang rutin berbagi ilmu dan wadah silaturahmi bagi para anggota komunitas. Untuk semua peserta komunitas yang mengikuti acara ini juga akan mendapatkan sertifikat serta merchandise dari SEVIMA. Tersedia pula doorprize berupa voucher belanja senilai jutaan rupiah bagi anggota komunitas yang aktif berdiskusi. Acara ini juga dibersamai oleh Komunitas DUNIADOSEN dan Penerbit Deepublish.
Naila Rohmaniyah, M.Pd., selaku Wakil Ketua Sekolah Tinggi SPAI Assidiqiyah dan anggota komunitas, memandang bahwa tips menulis tersebut cukup mudah diaplikasikan. Terlebih dengan konsep diskusi yang cair dan sambil ngopi, diharapkan para dosen makin rajin dalam menulis.
“Dengan tips menulis buku ini, diharapkan para dosen agar lebih siap dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu mengajar, melakukan penelitian, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat. Kami sebagai Komunitas juga sangat berharap semoga pandemi ini segera berlalu. Sehingga komunitas SEVIMA bisa berkesempatan mengadakan kopi darat secara langsung seperti sedia kala,” jelas Naila 

Baca Juga :  FK dan FON UPH Terjunkan Relawan Medis dan Perawat di Siloam Hospitals