close

Program Kosabangsa dan Pengabdian kepada Masyarakat Hadir di 343 Kabupaten/Kota

Jakarta – Kolaborasi menjadi kata kunci dalam mengoptimalkan peran perguruan tinggi sebagai bagian solusi dari permasalahan yang ada di masyarakat. Hal tersebut diungkapkan Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat Ditjen Diktiristek M. Faiz Syuaib di sela kegiatan Merdeka Innovation Summit 2023 (MIS) di Hotel Bidakara Jakarta yang diselenggarakan pada 16-17 November 2023. MIS 2023 merupakan sebuah bentuk apresiasi dan upaya untuk mendorong kolaborasi inovasi lebih jauh lagi, yang tidak hanya menjadi wahana kolaborasi inovasi tingkat nasional, tetapi juga membuka peluang kolaborasi inovasi secara internasional.

Program Kosabangsa (Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat) turut hadir meramaikan booth pameran pada Merdeka Innovation Summit 2023. Program Kosabangsa merupakan program pendanaan dari Ditjen Diktiristek melalui DRTPM untuk menjembatani kolaborasi dalam pengembangan dan penerapan IPTEKS yang dihasilkan oleh perguruan tinggi untuk dapat dimanfaatkan bagi kebutuhan masyarakat. Secara khusus Program Kosabangsa memprioritaskan wilayah daerah tertinggal serta wilayah prioritas kemiskinan ekstrem yang kemudian disebut wilayah prioritas Kosabangsa.

Baca Juga :  Mengubah Tantangan Menjadi Peluang Melalui Beasiswa PMDSU - Pengalaman dan Inspiratif serta Motivasi Mahasiswa PMDSU batch 1

“Kolaborasi merupakan kerja bersama. Jika resource terbatas harus sinergi. Tentukan hal apa saja yang akan dikerjakan, baru dibagi sesuai kapasitasnya. Kolaborasi pelaksanaan tridarma antara insan akademik dari perguruan tinggi lintas klaster dalam program kosabangsa merupakan wujud kontribusi nyata insan perguruan tinggi bagi bangsa,” terang Faiz.

Salah satu produk teknologi dan inovasi yang dihadirkan di booth Kosabangsa adalah mesin pencuci rumput laut dari Institut Sains dan Teknologi Akprind (IST Akprind). “Alat pencuci rumput laut dilengkapi fitur mekanis untuk mengangkat pasir dari permukaan rumput laut jenis Ulva lactuca, sehingga rumput laut yang diproses menjadi lebih bersih. Selain itu, mesin pencuci rumput laut ini dilengkapi dengan nozzle yang berfungsi untuk meningkatkan kecepatan semburan air yang digunakan untuk membersihkan pasir yang melekat di permukaan rumput laut,” ujar Satriawan Dini Hariyanto dari IST Akprind.

Baca Juga :  Rektor Lepas Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2 ISI Yogyakarta

Pada tahun 2023, lokasi pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat yang didanai DRTPM, baik melalui skema pengabdian kepada masyarakat reguler maupun skema Program Kosabangsa, menyebar di 343 kabupaten/kota. Faiz berharap dengan dilaksanakannya program pengabdian kepada masyarakat di lebih dari 2/3 jumlah kabupaten/kota di Indonesia tersebut maka akan menjadi contoh bagi kabupaten/kota lainnya dalam meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakatnya.

“Harapannya tahun depan pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat dapat tersebar di tiap kabupaten/kota di Indonesia,” pungkas Faiz.

(LIR)

Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi