close

Prestasi Gemilang Dosen, Mahasiswa dan Alumni Jurusan Kriya FSR ISI Yogyakarta di Ajang Lomba Desain Batik “Jagaditha Batik Jogja Istimewa Mendunia” 2022

Jurusan Kriya, FSR ISI Yogyakarta semakin kokoh memantapkan diri sebagai jurusan yang memiliki SDM luar biasa terkait pelestarian dan pengembangan Batik Nusantara khususnya Jogjakarta. Hal ini dibuktikan dengan pencapaian dosen, mahasiswa dan alumni yang secara bersamaan meraih penghargaan sebagai pemenang Lomba Desain Batik Jogja Istimewa Kategori Umum serta Pelajar/ Mahasiswa Tingkat Nasional, pada tanggal 19-23 Oktober 2022 di Jogja Expo Center, Yogyakarta.

Penyelenggaraan lomba Batik sebagai salah satu rangkaian Festival Batik 2022 dengan tema Jagaditha, Batik Jogja Istimewa Mendunia bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan batik sebagai warisan budaya yang adiluhung. Selain itu untuk menciptakan motif batik baru yang berciri khas Jogja. Lomba diikuti oleh 200 peserta yang terdiri dari 170 peserta umum dan 30 peserta milenial yang dipilih masing-masing juara 1 sampai dengan harapan 3. Setelah itu dipilih 12 nominator dan 6 pemenang.

Baca Juga :  Jejak Kebermanfaatan Program Kampus Mengajar di Kabupaten Buleleng

Pada Festival Batik 2022 dengan tema Jagaditha Batik Jogja Istimewa Mendunia, Kategori Umum pada peringkat pertama diraih oleh alumnus Kriya, Eny Windarti, juara ke-3 direbut oleh dosen Jurusan Kriya, Aruman, M.A dan juara ke-5 juga jatuh pada dosen muda Kriya, Tri Wulandari, M.A. Untuk Kategori Mahasiswa/Pelajar, peringkat pertama diraih oleh mahasiswi Kriya dengan minat utama tekstil, Laili Khoirunisa, juara 4 direbut oleh Ririn Dwi Tri Rahayu, alumnus yang baru saja mengikuti wisuda pada tahun 2022 dan juara ke-5 disabet oleh Bunga Amelia. Hal ini tentu saja sebuah prestasi yang outstanding, mengingat dari 2 kategori yang masing-masing terdiri dari 6 pemenang, para dosen, mahasiswa dan alumni dari Jurusan Kriya memborong 6 penghargaan sekaligus. Semoga keberhasilan ini dapat terus berlanjut di masa yang akan datang dan memberikan dampak positif bagi perkembangan dunia Batik Indonesia (Jogjakarta). Selain itu meningkatkan peran nyata pendidikan tinggi seni dalam menghasilkan generasi muda sebagai penerus budaya bangsa yang kreatif penuh prestasi.