Padi IPB 3S, Dipuji Jokowi Hasilkan 11 Ton Per Hektar

Dr Hajrial Arwidinoor, Peneliti IPB University dari Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian berhasil mengembangkan Padi IPB 3S. Varietas padi unggulan IPB University ini mendapatkan pujian dari Presiden RI, Joko Widodo saat meninjau lokasi dan panen Padi IPB 3S di Komunitas Estate Padi (KEP) IPB University di Malang (29/4) karena produktivitasnya yang tinggi yakni mencapai 11 ton per hektar.

“Padi IPB 3S ini baik untuk lahan sawah tadah hujan dan telah mendapatkan Surat Keputusan (SK) Pelepasan dari Menteri Pertanian bernomor 1112/Kpts/SR.120/3/2012,” jelasnya.

Untuk menghasilkan Padi IPB 3S, Dr Hajrial telah melakukan penelitian pemuliaan padi dalam usaha pengembangan Padi Tipe Baru (PTB) sejak tahun 1999. Penelitian tersebut dilakukan dengan menyilangkan varietas lokal dengan varietas unggul nasional seperti Sigundil, Sentani, Seratus Malam, Kali Mutu, Hawara bunar, Gajar Mungkur, Jati Luhur dan Cisadane.

Baca Juga :  Abmas ITS Kembangkan Website untuk UMKM Hortikultura

Selama kurun waktu tersebut, Dr Hajrial telah menghasilkan galur-galur harapan seperti IPB 1R Dadahup, IPB 2R Bakumpai, IPB 3S, IPB 4S, IPB Batola 5R, IPB Batola 6R, IPB Kapuas 7R.

“Varietas IPB 1R, IPB 2R, IPB Batola 5R, IPB Batola 6R dan IPB Kapuas 7 R diarahkan untuk padi rawa pasang surut dan lebak. Produktivitas padi rawa yang beredar saat ini masih sangat rendah, sehingga varietas-varietas baru ini memberikan harapan kepada petani padi rawa pasang surut dan lebak,” jelasnya.

Sementara itu, varietas IPB 3S dan IPB 4S diarahkan untuk padi sawah irigasi dan tadah hujan. Varietas ini merupakan varietas padi tipe baru yang berpotensi produktivitasnya tinggi yaitu melebihi 10 ton/hektar Gabah Kering Giling (GKG).

Baca Juga :  UI Ikut Tangani Penanggulangan Dampak Pandemi di Kampung Nelayan Bungin, Bekasi

“Dengan hadirnya varietas ini diharapkan dapat memberikan alternatif pilihan bagi petani padi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas padi nasional,” tuturnya.

IPB 3S memiliki umur tanaman kurang lebih 112 hari, bentuk gabahnya medium (agak gendut), jumlah gabah per malainya kurang lebih 223 butir dan berat untuk 1000 butir mencapai 28,2 gram.

Padi IPB 3S memiliki keunggulan berupa tektur nasinya pulen, produktivitasnya tinggi, baik ditanam di lahan irigasi atau tadah hujan (0-600 mdpl), tahan terhadap tungro, agak tahan terhadap penyakit blast dan agak tahan terhadap hawar daun bakteri. (zul)