close

BPRS Botani IPB University Kembangkan Model Kolaborasi untuk Pemberdayaan UKM Pertanian

Beberapa waktu lalu, bertempat di BPRS Botani IPB University, telah dilakukan pertemuan antara BPRS Botani IPB University, BPRS Rif’atul Ummah, BPRS Wakalumi dan Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Baytul Ikhtiar (mewakiliki 7 koperasi syariah) membahas kerjasama implementasi Botani Collaborative Model.

“Sektor pertanian adalah salah satu sektor yang tetap tumbuh meski di masa pandemi COVID-19. Sayangnya penyaluran kredit perbankan untuk pertanian masih kecil yakni 6,78 persen. Untuk meningkatkan akses pertanian ke sektor perbankan, dibutuhkan kerjasama berbagai pihak dengan kompetensinya masing-masing. Untuk itu kami mengembangkan suatu model kolaborasi, yang diberi nama Botani Collaborative Model,” ujar Abdillah Jetha Putra, SPi, CIRBD, Direktur Utama BPRS Botani IPB University. Alumnus Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University ini menambahkan bahwa model ini digagas oleh Dr Ir Lukman M. Baga, Komisaris Utama BPRS Botani IPB University yang juga merupakan Direktur CIBEST IPB University.

Baca Juga :  Mahasiswa ITS Juarai Ajang Brio Virtual Modification

Botani Collaborative Model mensinergikan komponen-komponen, yang terdiri dari BPRS-BPRS, koperasi syariah, IPB University, lembaga pemberdayaan, perusahaan swasta dan lain-lain untuk pemberdayaan para petani. Para petani tersebut bukan perseorangan namun yang telah menjadi anggota suatu koperasi syariah yang wajib berkelompok dan mengikuti pertemuan atau pendampingan rutin. Tidak hanya permodalan, para Usaha Kecil dan Menengah (UKM) pertanian tersebut dibina agar bisa mengembangkan sektor pertanian yang berorientasi global.

“Sebagai rintisan atas model kolaborasi tersebut, BPRS Botani IPB Univesity telah bekerja sama dengan beberapa koperasi syariah model grameen yang anggotanya mayoritas UKM di sektor pertanian. Hingga akhir April 2021 BPRS Botani IPB University telah menyalurkan dana pembiayaan kepada 3.112 orang,” imbuhnya.
Model ini menarik minat beberapa pihak. Salah satunya Koperasi Baytul Ikhtiar Bogor.

Baca Juga :  Fakultas Hukum Untad Gelar Workshop Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka

“Kami dari koperasi, tidak tertarik bekerja sama dengan BPRS bila hanya sekedar kerjasama pembiayaan atau kredit. Model kolaborasi ini menarik, karena selain simpan pinjam, ada juga pembinaan para anggota. Kebutuhan para UKM petani, tidak hanya permodalan namun juga pemberdayaan yang lainnya seperti teknik budaya, teknologi dan sebagainya,” ujar Latif Efendi, Ketua Koperasi Baytul Ikhtiar Bogor. (**/Zul)