Bantu Dongkrak Sektor Pariwisata, Mahasiswa ITS Gagas VR Tourism

Pandemi Covid-19 mengharuskan semua masyarakat di Indonesia bahkan dunia untuk bekerja dari rumah, dan melakukan social distancing guna memutus rantai penularan. Akibat peraturan ini, salah satu sektor yang terdampak adalah sektor pariwisata. Berangkat dari permasalahan tersebut, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggagas sebuah konsep pariwisata dengan nama Virtual Reality (VR) Tourism.

Pencetus ide ini adalah Future Boss Team yang dibentuk oleh dua mahasiswa ITS, Josua Hasiholan Munthe dan Muhammad Irvansyah. Keduanya dibimbing oleh dosen Departemen Manajemen Bisnis ITS Satria Fadil Persada SKom MBA PhD. Ide yang dituliskan dalam esai ini berhasil meraih Juara 2 pada Kompetisi Mahasiswa Nasional Bidang Ilmu Bisnis Manajemen dan Keuangan (KBMK) 2020, pada Bidang Penulisan Essay Ilmiah.

Ketua dari Future Boss Team, Josua Hasiholan Munthe, mengungkapkan bahwa ide ini muncul dari menurunnya perekonomian Indonesia di bidang pariwisata akibat pandemi yang terjadi sekarang. “Oleh karena itu, kami mengusulkan skenario baru melalui virtual reality tourism dengan fokus utama adalah pengembangan wisata bersejarah yang berada di Surabaya,” ungkap mahasiswa Manajemen Bisnis angkatan 2018 ini.

Baca Juga :  Pimnas 36: Riset Pengembangan Obat untuk Luka Baring

Rekannya, Muhammad Irvansyah menjelaskan bahwa VR Tourism ini merupakan cara aman, sehat, serta hemat biaya bagi masyarakat yang ingin berwisata di masa pandemi ini. Terlebih adanya permasalahan berupa keresahan masyarakat akibat harus tetap diam di rumah. “Jadi ini untuk mendongkrak perekonomian di sektor pariwisata dan membantu tingkat psikologi orang-orang yang suka berwisata sejarah di Surabaya,” tutur mahasiswa yang kerap disapa Ivan ini.

Sebelum ide untuk VR Tourism ini benar-benar muncul, mereka diperkenalkan oleh dosen pembimbing mereka dengan alumni ITS yang sebelumnya sudah mengembangkan sistem ini. “Setelah melihat prototype beliau, dengan informasi dari beberapa media yang menerangkan keresahan masyarakat, maka diusulkanlah ide ini untuk mendongkrak perekonomian di sektor pariwisata juga,” cetus Ivan.

Berdasarkan poster yang digunakan dalam perlombaan ini, VR Tourism ini nantinya akan bekerja sama dengan berbagai perusahaan atau dengan bantuan travel influencer untuk menarik minat masyarakat. Penggunaan sistem pariwisata ini juga akan diterapkan dengan menggunakan teknologi VR.

Baca Juga :  Mengembangkan Bangkit 2024 dengan Penambahan Kurikulum AI

KBMK ini sendiri merupakan kompetisi yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan terdiri dari enam kategori. Pada kategori Kompetisi Penulisan Essay Ilmiah ini diambil lima essay terbaik secara nasional.

Ivan mengungkapkan bahwa mereka bisa mendapat juara II dikarenakan analisa pasar yang mendetail dan analisa skenario yang jelas. Meskipun terdapat kendala koneksi internet di saat mempresentasikan essay di babak final melalui Zoom, Future Boss Team tetap melakukan presentasi dengan penuh percaya diri. “Awalnya tim kami minder karena poster dan presentasi tidak sebagus kampus lain, tapi kami tetap tenang dan optimis,” aku mahasiswa Teknik Kimia Industri angkatan 2018 ini.

Ivan mengharapkan dari essay ini bisa menjadi usulan kepada pemerintah untuk mengimplementasikan sistem ini di dunia pariwisata yang ada di Indonesia. Peluang yang diberikan kemungkinan akan sangat membantu orang-orang yang bekerja pada sektor tersebut. “Yang pasti mereka (pelaku usaha pariwisata, red) sudah berusaha untuk berinovasi pada sektor tersebut, agar perekonomian Indonesia bisa membaik lagi,” harapnya. (ri/HUMAS ITS)