close

Pemprov Jatim Dukung Pengembangan CoFilm, Inovasi Disinfektan Karya ITS

Teknologi disinfektan permanen antivirus karya ITS yang mendapat apresiasi dari Pemprov Jatim
CoFilm, teknologi disinfektan permanen antivirus karya ITS yang mendapat apresiasi dari Pemprov Jatim

Kampus ITS, ITS News – Selaras dengan motto-nya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus mengembangkan inovasi dan teknologi bagi kemajuan peradaban manusia. Dukungan dan apresiasi pun diberikan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur kepada ITS yang telah berhasil meluncurkan sebuah disinfektan permanen antivirus yang diberi nama CoFilm, Disinfectant Coating Antivirus. 

Pakar Teknologi Nano ITS Dr Agung Purniawan ST MEng mengungkapkan bahwa pengembangan CoFilm dilatarbelakangi oleh banyaknya teknologi disinfektan yang mudah menguap dan tidak ramah lingkungan. “Selain itu, kondisi pandemi saat ini memungkinkan tingginya potensi pasar terkait penggunaan bahan antivirus ini,” terangnya.

Karya cemerlang ini rupanya berhasil menarik perhatian Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak. Usai menyaksikan pengaplikasian inovasi tersebut di Gedung Negara Grahadi Surabaya, beberapa waktu lalu, mantan Bupati Trenggalek itu mengungkapkan apresiasinya terhadap berbagai inovasi yang dikembangkan oleh ITS.

Ketua tim proyek CoFilm ITS Royyan Wafi (kanan) bersama Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak
Ketua tim proyek CoFilm ITS Royyan Wafi (kanan) bersama Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak

“Kami di Pemprov (Jawa Timur) seringkali membuka telinga dan mata terhadap inovasi-inovasi yang dilakukan oleh putra-putri di Jawa Timur. ITS merupakan salah satu yang juga aktif berinovasi terutama dalam menangani pandemi ini,” ujar Emil.

Tak lupa, Emil mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Jatim untuk turut membeli serta mendukung karya putra-putri daerah. Selain itu, Emil juga mengapresiasi bagaimana para pengembang CoFilm ini mengambil pemahaman orang-orang terdahulu untuk kemudian dimanfaatkan di era pandemi.

Baca Juga :  ITS sebagai Anggota Konsorsium BRAUIC Pertama dari Indonesia

“Jadi CoFilm ini mengambil kearifan lokal bahwa tembaga memiliki kemampuan untuk mematikan virus dan bakteri. Hanya saja sebelumnya kita tidak tahu bagaimana cara tembaga ini dapat menjadi pelapis atau coating. Dengan teknologi nano, hal ini menjadi mungkin dan jadilah CoFilm ini,” ungkap Emil.

Berdasarkan keterangan Agung, CoFilm dinilai lebih unggul dibandingkan teknologi beberapa kompetitor dari negara lain. “Dibandingkan dengan temuan di Korea yang mampu membasmi virus setelah 4 jam, CoFilm hanya membutuhkan 1 jam untuk membasmi 99,99 persen virus,” terang dosen berkacamata ini.

Menurut Agung, uji coba pemakaian CoFilm telah dilakukan di Medical Center ITS dan beberapa co-working space di Surabaya. Bahkan, tambah Agung, CoFilm telah mendapat izin dari Kementerian Kesehatan RI berdasarkan Permenkes RI No.62 Tahun 2017 tentang Izin Edar Alat Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga.

(dari kiri) Tim CoFilm Royyan Wafi, Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak, Kepala Balitbang Provinsi Jatim Anom Surahno, Tim CoFilm Nuryadi, dan Tim CoFilm Agung Purniawan
(dari kiri) Tim CoFilm Royyan Wafi, Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak, Kepala Balitbang Provinsi Jatim Anom Surahno, Tim CoFilm Nuryadi, dan Tim CoFilm Agung Purniawan

Untuk penggunaan dan pemasarannya, saat ini Agung masih menunggu investor agar dapat melakukan mass production. Sebab, CoFilm sendiri saat ini dinilai masih berada di skala kecil. Meski begitu, telah ada beberapa pihak yang menunjukkan ketertarikannya. Salah satunya dari pabrik cat di Sidoarjo yang meminta CoFilm dicampurkan sebagai zat aktif dalam produknya.

Baca Juga :  Dirjen Dikti Dorong Lahirnya Startup Baru melalui Kedaireka

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, CoFilm merupakan sebuah pelapis antimicrobial dengan teknologi nano copper yang berbentuk seperti aerosol paint yang warnanya dapat disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. “Teknologi copper ini kami pilih sebagai bahan aktif karena sifatnya yang mudah membunuh berbagai virus dan mikroorganisme berbahaya lainnya,” tutur dosen Teknik Material dan Metalurgi ITS tersebut.

Teknologi yang dikembangkan sejak Juni 2020 tersebut, lanjut Agung, telah terbukti dapat membasmi berbagai jenis virus, bakteri, bahkan jamur yang menempel pada permukaan berlapis serta mampu memberikan perlindungan yang permanen. “Produk ini juga telah diuji oleh Institute of Tropical Disease Universitas Airlangga serta Nanotechnology and Advanced Material Research Center ITS,” ungkapnya.

Selain itu, imbuhnya, proyek ini juga menggandeng mahasiswa dari berbagai institusi lain untuk berkolaborasi, di antaranya adalah Universitas Airlangga (Unair) dan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur.

Di akhir pembicaraan, Agung berharap CoFilm dapat menjadi setitik pesan positif di tengah banyaknya berita negatif tentang pandemi ini. Ke depan, ia menargetkan produk CoFilm dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas. “Kami percaya, bahwa kontribusi yang baik antar bidang dapat membantu kita mempersiapkan era new normal dengan cepat layaknya Singapura dan negara lain,” tandasnya optimistis. (HUMAS ITS)