Tim PPK Ormawa BEM FKM UTU Latih Masyarakat Membuat Produk Olahan Pangan Berbasis Tempe

MEULABOH, UTU – Tim PPK Ormawa BEM FKM Universitas Teuku Umar melaksanakan bimbingan teknis Pengolahan Produk Pangan Berbasis Tempe di Aula TPA Desa Purwodadi, Kec. Kuala Pesisir, Kabupaten Nagan Raya, Kamis (25/08/2022) dengan menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan, ibu Syarifah Fitria Ulfa, S.Farm, Apt. dan Ahli Gizi, ibu Sri Wayuni Muhsin, S.Si, M.Kes.

Kegiatan Bimtek tersebut langsung dibuka oleh Wakil Dekan I Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Teuku Umar, Safrizal, SKM, M.Kes yang juga dihadiri oleh Ketua Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Teuku Umar, Fitrah Reynaldi, SKM, M.Kes.

Wakil Dekan I FKM UTU, Safrizal, SKM, M.Kes dalam sambutannya menyampaikan bahwa pentingnya peran mahasiswa yang tergabung dalam Organisasai Kemahasiswaan (Ormawa) dalam membangun dan memajukan desa. Menurutnya, PPK Ormawa merupakan program penguatan kapasitas Ormawa melalui serangkaian proses pembinaan Ormawa oleh Perguruan Tinggi (PT) yang diimplementasikan dalam program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat.

Baca Juga :  Mahasiswa UGM Teliti Alternatif Zat Tambahan Pakan dari Ekstrak Daun Tapak Liman

Sementara itu, Keuchik Desa Purwodadi, Kecamatan Kuala Pesisir, Kabupaten Nagan Raya, T. Safrizal dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa kegiatan ini bagian penting dalam pengembangan usaha lokal berbasis tempe di desa Purwodadi.

Dalam kesempatan tersebut yang sama, Yarmaliza, SKM, M.Si sebagai Koordinator Pusat Pengembangan Kreativitas Mahasiswa  Universitas Teuku Umar (PPKM) sekaligus sebagai pembimbing PPK Ormawa BEM FKM Universitas Teuku Umar menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu program PPK Ormawa BEM BEM FKM Universitas Teuku Umar yang perlu kita dukung dengan semangat yang tinggi untuk mencapai pengembangan usaha lokal berbasis tempe di desa tersebut. 

Ia mengharapkan kepada mahasiswa pelaksana PPK Ormawa agar dapat memanfaatkan kegiatan ini untuk mengasah kemampuan dalam berpikir kritis, kreatif, menyelesaikan masalah, komunikatif, kolaboratif, berliterasi teknologi informasi, memiliki jiwa kepemimpinan, bertindak positif dan produktif atas dorongan nurani, memiliki rasa peduli dan berkontribusi kepada masyarakat di desa/kelurahan agar terbangun wilayah binaan yang aktif, mandiri, berwirausaha, dan sejahtera.

Baca Juga :  Kelola Tindak Lanjut (Tinjut) Terbaik, Ditjen Diktiristek Raih Penghargaan Wiyata Dharma Aksata

“Disisi lain, masyarakat diharapkan mampu menemukan dan mengembangkan potensi yang sudah ada untuk dikelola menjadi kegiatan nyata atau mengembangkan kegiatan yang telah dirintis menjadi lebih berkembang dan bermanfaat sehingga dapat mewujudkan ketahanan nasional di wilayah Republik Indonesia,” Pungkas Yarmaliza, SKM, M.Si.