Program KMMI, Jembatan bagi Mahasiswa Hasilkan Produk Inovasi Bernilai Komersial

BANDUNG, itb.ac.id—Program Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia (KMMI) merupakan terobosan dari Kemenristekdikti yang mendukung keberjalanan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Melalui program ini, mahasiswa diberikan keleluasaan untuk menimba ilmu di kampus lain dan diharapkan dapat membentuk lulusan perguruan tinggi yang terampil dan inovatif menghadapi Revolusi Industri 4.0. Ada empat program yang ditawarkan di ITB, yaitu Entrepreneurship Development, Startup Incubation, Acceleration Bootcamp, dan IP3 (International Preparation Program).

Para peserta memiliki kesempatan klaim 3 SKS, mendapatkan dana hibah, uang saku, dan bimbingan mentor dari berbagai praktisi terkemuka. Pembukaan seremonial KMMI ITB 2021 dilangsungkan pada Senin (6/9) secara daring. Acara yang mengusung tema Elevate Your Incredible Idea to Create New World ini dihadiri lebih dari 700 peserta.

Dalam kata sambutannya, Direktur Kemahasiswaan ITB, Dr. G. Prasetyo Adhitama, M.Sn., menyampaikan, “Semoga dengan adanya program ini dapat menghasilkan berbagai produk inovatif yang memiliki nilai komersial. Selain itu, agar mahasiswa dari berbagai almamater dapat saling berinteraksi dan bertukar pikiran,” ujarnya.

Baca Juga :  Sebanyak 416 Mahasiswa Ikuti KKN Tematik Kesehatan Unpad-Unicef
Direktur Kemahasiswaan ITB, Dr. G. Prasetyo Adhitama, M.Sn.

Pelaksanaan program ini, kata Dr. Prasetyo, Ditmawa ITB bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Inovasi dan Keuangan (LPIK) ITB, ITB Career Center, dan The Greater Hub SBM ITB untuk mengatur pelaksanaan program ini,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Dr. Ir. Sigit P. Santosa, M.SME., selaku Ketua LPIK ITB. “Budaya entrepreneurship sedang dikembangkan di ITB dan tidak hanya melakukan kegiatan bisnis, tetapi juga inovasi dan implementasi sehingga mahasiswa bisa menjadi agen-agen perubahan yang dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.”

Sonny Rustiadi, M.B.A., Ph.D., selaku Kepala Sub Direktorat Pengembangan Profesi dan Kewirausahaan ITB Career Center turut menyampaikan harapannya kepada peserta KMMI ITB dalam sambutannya. “Pandemi saat ini justru mendorong kesempatan untuk bisa belajar jarak jauh dan semoga dari program ini akan terlahir banyak technoentrepreneurship muda yang siap bersaing di dunia industri.”

Selanjutnya, diterangkan pemaparan mengenai masing-masing program yang ada. Mulai dari tujuannya, lama pelaksanaan, berbagai model kegiatan yang dicanangkan, jumlah peserta yang diterima, sistem kelas dan mentoring, dosen dan pelatih yang mengampu, luaran program yang akan dicapai, hingga pelaksanaan asesmen dan penilaian. Penjelasan tersebut disampaikan oleh Kepala Sub Direktorat Pengembangan Profesi dan Kewirausahaan ITB Career Center, Kepala Divisi Pengembangan LPIK ITB, dan Direktur The Greater Hub SBM ITB.

Baca Juga :  Dies Natalies UTM ke 21: Berinovasi dan Bersinergi dalam membangun Negeri

Dalam pembukaan program ini juga dilaksanakan gelar wicara dengan pembicara dari berbagai bidang industri bisnis. Narasumber pertama adalah Co-Founder of Agate Studio, Aditia Dwiperdana. Ia mengupas tuntas tentang pengembangan dan komersialisasi game.

Selanjutnya adalah pemaparan dari Gesa Falugon, CEO of Ramesia. Gesa membagikan pengalaman jatuh bangunnya menggeluti aneka rupa bisnis sejak masih menjadi mahasiswa Teknik Material ITB. Islami Javad sebagai Co-Founder of BIM menjadi pembicara pamungkas yang menguraikan masalah investasi di berbagai startup.

Acara ini ditutup dengan penyampaian pesan dari para narasumber untuk peserta KMMI ITB agar terus menyalakan semangat dan rasa percaya diri dalam berbisnis.