close

Mahasiswa Unila Gagas Gedung Canggih untuk Pertanian Berkelanjutan

(Unila): Badan Pusat Statistik Nasional mencatat pertumbuhan penduduk Indonesia dari kurun waktu 2010-2020 mengalami pertumbuhan penduduk rata-rata 1,25% per tahun.

Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia dimana laju pertambahan penduduk akan semakin mengurangi lahan pertanian sementara kebutuhan pangan semakin meningkat.

Kondisi tersebut dapat mengancam pembukaan hutan secara besar-besaran sebagai alih fungsi lahan pertanian mengingat sebagian besar masyarakat Indonesia mengonsumsi nasi sebagai makanan pokok.

Tantangan ini mencambuk sejumlah mahasiswa Universitas Lampung (Unila) untuk menggagas pemecahan masalah yang dihadapi Indonesia.

Mereka merupakan kelompok mahasiswa yang diketuai Mahfud Sidik (Biologi 2019) dan beranggotakan tiga mahasiswa yaitu, Eva Selviana (Matematika 2018), Putri Septiarini (Pendidikan Kimia 2018), dan Kishy Dhea Herlanda (Biologi 2019).

Baca Juga :  Usia 60 Tahun, Haryanto jadi Wisudawan Tertua di Wisuda ITS ke-122

Di bawah bimbingan Priyambodo, M.Sc., gagasan ini berhasil mendapatkan pendanaan Dikti dalam skema Pekan Kreativitas Mahasiswa Gagasan Futuristik Konstruktif (PKM – GFK) dengan judul “Integrated Smart Building for Sustainable Farming sebagai Solusi Ketahanan Pangan serta Keterbatasan Lahan di Masa Depan”.

Gedung yang digagas terdiri dari empat lantai dan dapat dimanfaatkan sebagai ruang peternakan sekaligus pertanian yang terintegrasi dengan sistem MFC (Microbial Fuel Cell).

Mengusung Desain Smart Building for Sustainable Farming 

Gagasan ini telah dipublikasikan melalui kanal Youtube Unila TV dan telah diseminarkan pada acara The 2nd Ulicoste (Universitas Lampung International Conference on Science, Technology, and Environment) 2021, serta sosial media lainnya.

Baca Juga :  Duta Kampus Merdeka, Akselerasikan Kampus Merdeka di Perguruan Tinggi

Saat ini, gagasan tersebut dalam proses pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di bawah koordinasi Sentra Kekayaan Intelektual Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unila.

Inisiasi ini diharapkan menjadi solusi pemerintah Indonesia dalam mengatasi keterbutuhan pangan dan keterbatasan lahan di masa depan sehingga, alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian semakin berkurang dan kelestarian hutan tetap terjaga.

Tak hanya itu, diharapkan inovasi ini juga dapat membantu Indonesia dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) di tahun 2030. [Humas_Unila]