close

Pembelajaran Pendidikan Tinggi di Era Normal Baru

Jakarta – Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Nizam menjadi Narasumber dalam acara Webinar yang diselenggarakan oleh Universitas Janabadra dengan tema “Paradigma Pembelajaran Pendidikan Tinggi di Era New Normal”, Sabtu (06/06).

Pada acara yang dilaksanakan secara daring tersebut, Nizam menyampaikan beberapa hal terkait metode-metode pembelajaran, hasil-hasil karya yang telah diciptakan oleh mahasiswa dan perguruan tinggi di Indonesia selama masa pandemi Covid-19 serta pendidikan tinggi di era normal baru.

Nizam menerangkan bahwa Pandemi COVID-19 ini memaksa banyak pihak untuk beradaptasi dengan pembelajaran daring dalam waktu yang sangat cepat, adanya pandemi ini justru juga mempercepat penelitian yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa. Pembelajaran dari rumah dan merdeka belajar, selama pandemi dapat diwujudkan dalam pembelajaran daring bisa dari kampus sendiri maupun dari kampus lain, atau bisa juga dengan melakukan proyek mandiri yaitu dengan pengembangan seperti alat kesehatan, kajian pandemi, kajian respons sosial ekonomi, serta program relawan kemanusiaan dan penelitian bersama dosen/peneliti.

“Kita melihat dengan peralihan teknologi ini tidak berkurang produktifitas kita, kita lihat karya-karya dosen dan mahasiswa dalam dua bulan terakhir ini luar biasa sekali, publikasinya juga begitu meningkat dahsyat sekali selama pandemi ini, ini harus kita pertahankan sebagai energi positif, energi kreatif, kita tunjukkan kita bisa berjaya dengan cara bergotong-royong kita bisa mengatasi pandemi ini bersama-sama,” ucapnya.

Baca Juga :  Kembangkan “Hb Meter” Tanpa Lukai Pasien, Peneliti IPB University Undang Kementerian Kesehatan Tinjau Inovasinya

Lebih lanjut Nizam menjelaskan bahwa dalam menuju normal baru, penggunaan teknologi pembelajaran akan membuka cakrawala baru pendidikan tinggi kedepan harus kita perkuat yang meliputi sumber belajar, delivery, dan kolaborasi. Daring memperkaya pembelajaran tapi tidak dapat menggantikan keseluruhan pendidikan serta transformasi peran dosen sebagai co-pilot penjelajahan pendidikan dan pengembangan potensi mahasiswa.

“Kita semua tau saat ini sedang tertekan secara ekonomi, sosial, maupun secara kesehatan, inilah saatnya kita bergandengan tangan, energi positif dan kreatif ini harus kita pertahankan bukannya kita rongrong sendiri dan malah kita menjadi temannya Covid-19,” katanya.

Mengakhiri paparannya Nizam mengingatkan beberapa hal terkait penggunaan moda pembelajaran daring sampai akhir semester sebagai default (atau bila kondisi sudah aman, menunggu arahan gugus tugas), untuk zona hijau dapat dilakukan pembukaan kampus dengan protokol new normal, program yang terkait dengan pemenuhan kompetensi dan kelulusan mahasiswa diprioritaskan dengan protokol yang ketat.

Baca Juga :  Dekan FK Unsyiah Lantik 18 Dokter Spesialis Baru

“Kita harus memastikan tidak ada kampus yang menjadi klaster baru Covid-19, justru kampus harus menjadi bagian yang memitigasi pandemi ini secara bersama-sama, kita telah membuktikan telah melewati tiga bulan ini dengan baik dan dengan segala macam kekurangan dan keterbatasan mari kita tunjukan kedepan kita bisa lebih baik lagi untuk kebaikan bersama,” harapnya.

Sementara itu Rektor universitas Janabadra Edy Sriyono selaku penyelenggara acara menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kerja sama antara Fakultas Teknik, dan Pusat Pengembangan Kompetensi Universitas Janabadra serta Kementerian pendidikan dan Kebudayaan. Ia juga mengatakan bahwa dengan diadakannya webinar ini harapannya akan menjadi masukan bagi teman-teman di perguruan tinggi untuk bisa melaksanakan pembelajaran yang hasil akhirnya adalah ketuntasan belajar.

“Kami berharap acara ini dapat menambah wawasan kita bersama mengenai paradigma pembelajaran di perguruan tinggi khususnya pada era new normal yang tentunya bisa diikuti dengan membuat kebijakan di level Universitas,” tuturnya. (YH/DZI/FH/DH/NH/SMY)

Humas Ditjen Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan