close

Mengusung Tema “Urgensi Kolaborasi Inovasi antar Perguruan Tinggi dan Industri dalam Bidang Agrikultur”, Kedaireka Hadirkan RekaTalks & RekaPreneur di Lampung

Lampung, 24 November 2022 – Setelah sukses menyelenggarakan beberapa program ekosistem yang di mulai dengan program Matching Fund pada tahun 2021 dan 2022, kemudian program CEO Mentorship dan Reka Taks, juga serial RekaPreneur di Makassar dan Pontianak, kini Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kemendikbud, melalui Kedaireka kembali menghadirkan program RekaTalks dan RekaPreneur sebagai bagian dari Ekosistem Kedaireka yang diselenggarakan pada Kamis 24 November 2022 di Universitas Lampung (UNILA), Bandar Lampung. RekaTalks & RekaPreneur menghadirkan pemateri dari jajaran pejabat pemerintah, akademisi dari perguruan tinggi, praktisi dari petinggi DUDI dan penerima manfaat program Matching Fund Kedaireka.

Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kemendikbud, Prof. Tjitjik Sri Tjahjandarie menyampaikan bahwa RekaTalks dan RekaPreneur sebagai bagian dari Ekosistem Kedaireka diharapkan menjadi ajang promosi bagi inovasi-inovasi insan perguruan tinggi. Tidak terbatas sampai disitu, program ini diharapkan mampu menginspirasi dan mengobarkan semangat insan perguruan tinggi dan mitra industri di seluruh Indonesia untuk berinovasi dan berkolaborasi demi kemajuan bangsa Indonesia.

“Acara ini diharapkan membangun kesadaran dan pengetahuan publik mengenai keberadaan Kedaireka sebagai sebuah ekosistem kolaborasi dan inovasi antara perguruan tinggi dan industri. Setelah awareness tersebut berhasil terbangun, diharapkan adanya peningkatan partisipasi publik baik dari akademisi (perguruan tinggi) dan industri dalam kegiatan-kegiatan ekosistem Kedaireka,” pungkas Tjitjik.

Baca Juga :  VNursLab, Laboratorium Keperawatan Virtual Inovasi Peneliti Fkep Unpad

Pada seri RekaTalks kali ini mengangkat tema yakni “Urgensi Kolaborasi Inovasi antar Perguruan Tinggi dan Industri dalam Bidang Agrikultur”. Sesi diisi oleh Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kemendikbud, Prof. Tjitjik Sri Tjahjandarie, Director of Corporate Affair Great Giant Pineapple, drh. Welly Soegiono dan Plt. Rektor Universitas Lampung, Dr. Mohammad Sofwan Effendi, M.Ed.

Selanjutnya untuk RekaPreneur menghadirkan narasumber para penerima manfaat Matching Fund 2022 yakni Prof. Dr. Ir. Setyo Dwi Utomo dari UNILA, Riza Muhida, Ph.D. dari Universitas Bandar Lampung, dan Dr. Ir. Hamim Sudarsono, M.Sc. selaku Evaluator Akademis Program Matching Fund.

Kedua kegiatan ekosistem Kedaireka ini dihadiri ratusan peserta dari perwakilan Insan Perguruan Tinggi dan perwakilan Mitra DUDI yang ada di sekitar wilayah pelaksanaan.

Baca Juga :  Program Kampus Mengajar Sukses Atasi Learning Loss Akibat Pandemi

Ketua Tim PMO Kedaireka, Dr. Ing. Mahir Bayasut menyampaikan bahwa terdapat peningkatan yang sangat signifikan pada jumlah proposal yang diajukan untuk Matching Fund 2022. Hal tersebut menunjukan bahwa insan perguruan tinggi dan insan DUDI memiliki semangat kolaborasi inovasi yang semakin tinggi.

“Di Provinsi Lampung sendiri, pada tahun 2022 terjadi peningkatan signifikan terhadap jumlah proposal Matching Fund yang diajukan yaitu sebanyak 122 proposal atau sama dengan 454% lebih tinggi dibanding persentasenya dibandingkan tahun sebelumnya. Melihat tren pertumbuhan ini, Kedaireka menghadirkan program-program pendamping yang memiliki misi untuk demi menjaga dan terus memupuk semangat kolaborasi tersebut, diantaranya adalah RekaTalks dan RekaPreneur.”

Mewakili Universitas Lampung (UNILA), sebagai tuan rumah RekaTalks dan RekaPreneur ini  Plt. Rektor Universitas Lampung, Dr. Mohammad Sofwan Effendi, M.Ed mengatakan bahwa kehadiran ekosistem Kedaireka menjadi sangat penting untuk meningkatkan kemanfaatan dan relevansi sekaligus menyelaraskan pengembangan IPTEK di perguruan tinggi dengan pemenuhan kebutuhan atau pemecahan permasalahan DUDI dan masyarakat.“Saya mewakili UNINLA sangat antusias menyambut hadirnya ekosistem Kedaireka di dunia pendidikan tinggi di Indonesia, utamanya dalam pengembangan IPTEK di kampus kami. Setelah sukses dengan Matching Fund 2022, kini dengan hadirnya RekaTalks dan RekaPreneur di kampus kami, saya harap dapat mengakselerasi dan meningkatkan minat insan akademik kami untuk dapat berpartisipasi dalam ekosistem kolaborasi inovasi yang kelak menciptakan banyak solusi untuk berbagai tantangan di industri dan masyarakat.